Kamis, 06 Oktober 2016

ETIKA PROFESI AKUNTANSI #

NAMA      : YENI NUR INDAH SARI
NPM          : 29213423
KELAS     : 4EB21
MATKUL: ETIKA PROFESI AKUNTANSI #


            Yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen. Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi menurut Harahap (1991) adalah sebagai berikut:
1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya.
2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam profesi itu.
3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah.
4. Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat.
5. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat.
Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak disebut sebagai salah satu profesi. Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen. 
2. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
3. Akuntan Pemerintah (Government Accountants)
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi. Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syarat antara lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan atau perguruan tinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhak memberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976.

ETIKA AKUNTANSI
            Etika Profesi Akuntansi adalah Merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan.
Menurut Billy, Perkembangan Profesi Akuntan terbagi menjadi empat fase yaitu,
  1. Pra Revolusi Industri
  2. Masa Revolusi Industri tahun 1900
  3. Tahun 1900 – 1930
  4. Tahun 1930 – sekarang
Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi yang biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Menurut Chua dkk (1(994) menyatakan bahwa etika profesional juga berkaitan dengan perilaku moral yang lebih terbatas pada kekhasan pola etika yang diharapkan untuk profesi tertentu. Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki kode etik yang merupakan seperangkat moral-moral dan mengatur tentang etika professional (Agnes, 1996). Pihak-pihak yang berkepentingan dalam etika profesi adalah akuntan publik, penyedia informasi akuntansi dan mahasiswa akuntansi (Suhardjo dan Mardiasmo, 2002). Di dalam kode etik terdapat muatan-muatan etika yang pada dasarnya untuk melindungi kepentingan masyarakat yang menggunakan jasa profesi. Terdapat dua sasaran pokok dalam dua kode etik ini yaitu Pertama, kode etik bermaksud melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh kelalaian baik secara disengaja maupun tidak disengaja oleh kaum profesional. Kedua, kode etik bertujuan melindungi keseluruhan profesi tersebut dari perilaku-perilaku buruk orang tertentu yang mengaku dirinya profesional (Keraf, 1998).
Kode etik akuntan merupakan norma dan perilaku yang mengatur hubungan antara auditor dengan para klien, antara auditor dengan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat. Kode etik akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktek sebagai auditor, bekerja di lingkungan usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan. Etika profesional bagi praktek auditor di Indonesia dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (Sihwajoni dan Gudono, 2000).
Prinsip perilaku profesional seorang akuntan, yang tidak secara khusus dirumuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tetapi dapat dianggap menjiwai kode perilaku IAI, berkaitan dengan karakteristik tertentu yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan.
Prinsip etika yang tercantum dalam kode etik akuntan Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. Tanggung Jawab Profesi  
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
  1. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.
  1. Integritas
                Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
    Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
  2. Objektivitas
                Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.
  3. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
            Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya.
  1. Kerahasiaan
                Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya. Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan. Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.
  2. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
  1. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.


TUGAS PROFESI AKUNTANSI
[1] Akuntan
            Sebuah profesi akuntansi dimana bertanggung-jawab menghasilkan laopran keuangan serta informasi akuntansi dalam sebuah organisasi entitas bisnis (perusahaan).
Tugas Utama seorang akuntan ialah membukukan seluruh aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan dengan sistematis, periodik serta dengan mudah mampu utuk dipahami oleh pihak pihak yang berkepentingan atas laporannya, baik internal perusahaan ataupun eksternal perusahaan.
Biasanya, seorang akuntan ada yang membaginya dengan Akuntan Keuangan dan Akuntan Manajemen.
[2] Internal Auditor
            Internal Auditor tugasnya ialah mengaudit/memeriksa internal perusahaan untuk kepentingan manajemen/internal perusahaan, juga untuk memastikan manajemen telah melaksanakan aktivitas ekonomi yang efisien, efektif serta ekonomis dmei kemajuan perusahaannya.
[3] Akuntan Publik
            Kalau sebelumnya adalah Internal Auditor yang bertugas mengaudit untuk kepentingan perusahaan, maka Akuntan Publik memeriksa laporan keuangan perusahaan untuk kepentingan diluar manajemen, terutama stockholder dan yang lainnya serta memberikan pendapat terhadap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. ya bisa dibilang untuk lebih meyakinkan laporan keuangan yang disusun manajemen sudah wajar atau tidak.
[4] Akuntan Pajak
            Ya, sudah jelas perkerjaannya adalah menghitung pajak perusahaan. Namun, akuntan pajak ini pekerjaannya bukan hanya sekadar menghitung pajak, tetapi juga mencoba menganalisa serta memberikan saran terhadap manajemen bagaimana harusnya sebuah transaksi dilakukan supaya pajak yang harus dibayar menjadi seminimal mungkin namun tanpa harus mencurangi aturan perpajakan. konsultan pajak termasuk didalamnya, silahkan baca syarat syarat bila ingin menjadi konsultan pajak
[5] Akuntan Pemerintah 
            Akuntan ini bekerja disektor pemerintahan, pekerjaan utama Akuntan Pemerintah adalah menyusun sebuah laporan keuangan pemerintah, biasanya juga melakukan audit terhadap instansi instansi diberbagai tingkatan pemerintah juga di sebuah entitas bisnis dimana pemerintah memiliki kepentingan atas entitas bisnis tersebut seperti pajak dan bea cukai. Sudut pandang yang digunakan bukan laba rugi lagi, melainkan sudut pandang aturan pemerintahan.
[6] Akuntan Pendidik
            Seorang dosen ataupun seorang guru, yap mereka-mereka itulah yang bisa kita sebut sebagai Akuntan Pendidik, fungsi utama akuntan pendidik jelas memberikan pendidikan dibidang akuntansi untuk murid atau anak didiknya, namun bukan hanya itu saja tugasnya, seorang Akuntan Pendidik juga bisa melakukan sebuah penelitian yang membahas tentang suatu permasalahan ataupun isu yang berkembang didalam lingkup akuntansi.

Minggu, 24 Juli 2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan dimanapun berada, pastilah memandang kedepan untuk dapat terus bertahan dan lebih maju. Dalam menghadapi kondisi perekonomian yang seperti ini, setiap perusahaan khususnya perusahaan yang sudah berdiri dituntut untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, pimpinan perusahaan perlu mengambil keputusan yang cepat, maka diperlukan informasi-informasi yang benar dan akurat. Informasi-informasi tersebut adalah data yang diproses dan berguna bagi pemakainya. Agar informasi tersebut dapat bermanfaat maka data transaksi yang ada dalam perusahaan perlu dilakukan pencatatan secara sistematis, maka pencatatan tersebut diproses sehingga menghasilkan informasi.
Sistem dirancang untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau secara rutin terjadi. Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam penyelenggaraan perusahaan dan sangat penting, karena berkaitan dengan motivasi karyawan. Pada perusahaan yang bergerak disektor jasa, gaji dan upah merupakan biaya yang paling dominan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi penggajian.
Sistem akuntansi, baik yang manual atau diproses secara komputerisasi memegang peranan yang sangat penting. Secara umum, sistem akuntansi penggajian juga merupakan hal yang paling menonjol yang biasanya menjadi penghambat kesejahteraan karyawan dalam suatu perusahaan. Adapun masalah penggajian yang biasanya terjadi adalah besarnya upah atau gaji yang diterima oleh seorang karyawan tidak sesuai dengan hasil kerja keras atau pengabdian yang ia lakukan pada perusahaan yang bersangkutan, serta tidak adanya tunjangan-tunjangan yang seharusnya diterima dari perusahaan, sebagai penghargaan atas gaji yang diterima oleh karyawan.
2
Dengan situasi yang seperti ini, sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan dan menyajikan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan lain. Sistem akuntansi tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan sesuai dengan kebijakan-kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga dapat mencapai sasaran dan menjamin penyajian laporan keuangan yang tepat tanpa merugikan pihak manapun.
Mengingat pentingnya fungsi sistem informasi akuntansi dalam menghasilkan informasi yang bersifat keuangan bagi perusahaan, maka penyusunannya harus dirancang dengan baik. Demikian juga dengan sistem informasi akuntansi yang telah dijalankan atau dioperasikan perusahaan, harus senantiasa dievaluasi setiap periode tertentu agar informasi yang dihasilkan tetap akurat dan handal sesuai dengan kondisi ekonomi negara saat ini.
Bimbingan Belajar Aksel merupakan perusahaan jasa pendidikan yang relatif besar, di mana suatu informasi keuangan sangat diperlukan oleh pihak manajemen, khususnya mengenai sistem penggajiannya. Pengendalian internal yang baik sangat diperlukan untuk menjaga keamanan dan kelancaran sistem penggajian tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada sebuah perusahaan dengan menuangkannya dalam penulisan ilmiah yang berjudul “ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR AKSEL”.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang tersebut diatas maka rumusan masalah penulisan ilmiah ini adalah, sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem akuntansi penggajian yang diterapkan dalam Lembaga Bimbingan Belajar Aksel?
2. Apakah sistem akuntansi tersebut sudah memenuhi sistem pengendalian intern yang efektif dan efisien?
1.3 Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah pada menganalisis sistem akuntansi penggajian dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu menggambarkan dengan menggunakan bagan alur dokumen (flowchart) pada Lembaga Bimbingan Belajar Aksel.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sistem akuntansi penggajian yang diterapkan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Aksel.
2. Untuk mengetahui sistem akuntansi yang diterapkan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Aksel sudah memenuhi sistem pengendalian intern yang efektif dan efisien.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademik :
- Mengetahui sistem pembayaran gaji yang digunakan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Aksel
- Mengetahui dokumen dan catatan akuntansi yang diperlukan dalam sistem akuntansi penggajian pada Lembaga Bimbingan Belajar Aksel
4
- Mengetahui apakah sistem akuntansi penggajian pada Lembaga Bimbingan Belajar Aksel sudah memenuhi sistem pengendalian intern yang efektif dan efisien
2. Bagi Praktisi
- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan bagi perusahaan dengan adanya sistem akuntansi yang sesuai prosedur maka dapat meningkatkan kinerja karyawan suatu perusahaan.

Minggu, 19 Juni 2016


Name                     : Yeni Nur Indah Sari
NPM                      : 29213423
Class                      : 3EB21
Courses                 : Business English 2
Assignment           : the accountability report

A.    INTRODUCTION
               Praise GOD Almighty who has devoted an abundance of grace and His gift to us, and do not forget we would like to thank AMERICAN CORNER, and all those who have helped either financial or moral so we were able to implement the agenda "English Debate SEMINAR". Although the implementation of this agenda are many shortcomings, but we have tried as much as possible. As a result of this agenda is still far from perfection, because the whole committee ordinary humans make mistakes and forgetfulness.
Agenda seminar this debate the theme "Analysis is the Right for Every People", is intended to introduce the debate and mechanisms to all students, particularly those with an interest in the English language debate. In addition it is expected that the seminar participants also know and be able to open their minds to the issue of both the issues and problems around them and in their lives. So as to contribute to the settlement, separation, or other things more wisely.

A.    NAME AND THEME ACTIVITY
English Debate Seminar with the theme, "Analysis is the Right for Every People"

B.     PURPOSE OF ACTIVITY
Introducing debate as well as mechanisms to students debate in St. Louis.
Foster self-confidence of the participants in expressing arguments.
It makes students more critical.
Fostering a sense of tolerance and open minded
Developing thinking various sides of an issue.
Making a student who consistently against the establishment

C.    TECHNICAL EXECUTION
Day, date                               : Wednesday,  june 26, 2016
Time                                       : 9:00 to 15:30 pm
Venue                                    : Room Auditor J1, 6th Floor
Schedule                                :

Time
activity
The place
08.00 – 09.00
Playback Video Debate
room auditor j1, 6th Floor
09.00 – 09.15
Opening
room auditor j1, 6th Floor
09.15 – 09.30
The reading of Scripture Al Qur`an
room auditor j1, 6th Floor
09.30 – 09.45
Message from Chairman of the Committee
room auditor j1, 6th Floor
09.45 – 10.00
Speech of President Student Activity university English Gunadarma
room auditor j1, 6th Floor
10.00 – 11.00
Giving Matter 1 By Sari Mutiara A.
room auditor j1, 6th Floor
11.00 – 11.20
Explanations Concerning Society Debate By Indra
room auditor j1, 6th Floor
11.20 – 12.00
Giving Matter 2 By Zulkamal Hidayat Z.
room auditor j1, 6th Floor
12.00 – 12.30
Meal Prayer Breaks
room auditor j1, 6th Floor Masjid ukhuwah
12.30 – 13.35
Exhibition
room auditor j1, 6th Floor
13.35 – 14.15
Group Discussion
room auditor j1, 6th Floor
14.15 – 14.30
Announcements Doorprize
room auditor j1, 6th Floor
14.30 – 14.45
Closing
room auditor j1, 6th Floor

D.    COMPOSITION OF THE COMMITTEE
               Seminar Committee Debate 2012 are all members Speaking English Department Student Activity Universitas Muhammadiyah Yogyakarta with the composition of the committee attach
 
E.     RESULT OF EVENTS
               At the Seminar this debate there are some activities that generated such as:
1.      Playback video footage English debate from Monash University, Oxford University, Sydney University.
2.      Giving the material provided by the debater-powerful debater like: Zulkamal Hidayat Zakaria S.IP, Sari Mutiara Aisha S. IP, and Indra.
3.      Debate Exhibition played by the Debaters Gunadarma University who will represent St. Louis in IVED 2013:
1.      Asep Suryana
2.      Arif Hidayat Subakti
3.      M. Dedy Yanuar
4.      Arlita Widiastuti
5.      Mutya Anisa R
6.      Bimo Satryo
 
               Group discussions were divided into 3 groups and guided by the Debaters who are having exhibits that there is an interaction of participants and Debaters to exchange information, experiences, opinions, and others that attract participants to be able to argue well.
 
F.     FINANCIAL
The reports use the attached budget.

H.    Problematics
-          Lack of Adequate Resources Committee .
-          Lack of coordination antarpanitia .
-          Lack of preparation and registration room .
-          Opening schedule and registration booth location is uncertain .
-          The lack of preparation of the concept of the show at some point during the event .
 
I.       RECOMMENDATIONS
-          Strengthen relationships antarpanitia .
-          More finalize the concept before , during , and after the event .
-          Multiply the preparation of the technical preparations to non - technical .
-          More often coordination before , during and after the event .
 
J.      CLOSING
Thus Accountability Report English Debate Event Seminar " Analysis is the Right For Every People" our interchanges. Given these activities can improve the quality of students studying in St. Louis in St. Louis and also can use it in order to achieve a life that is blessed by Allah SWT . And hopefully these activities can be done on a regular basis in the future . For all the support for this event, we thank you.
 
Jakarta, 26 June 2016
M. Rizky Fauzan G.
Chairman
Bimo Satryo Wibowo
Secretary
Knowing,
Amri Rosadi
President of Student English Activity
Maulana Najmudin
Minister of Speaking Department




APPENDIX 1

SEMINAR COMMITTEE DEBATE 2016

Person In Charge                              : Maulana Najmudin

Chairman                                            : Muhammad Rizky Fauzan Gunawan

Secretary                                             : Bimo Satryo Wibowo

Treasurer                                           : Widya Kesumadewi

Sie. Event                                           : Hidayat Arif Subakti
                                                               Maulana Najmudin
                                                              Julius Dos Santos

Sie. Equipment                                  : Muhammad Dedy Yanuar
                                                               Faras Fadhil Salim
                                                               Dery Hazwara Lubis

Sie. Consumption                              : Rahma Octaviani
                                                               Ari Novianti

Sie. Publication                                  : Asep Suryana

St. Committee                                    : Hidayat Arif Subakti
                                                              Maulana Najmudin
                                                              Julius Dos Santos

Moderator Exhibisi                           : Baiq Nadya
MC                                                     : Widya Kesumadewi


APPENDIX 2
SEMINAR DEBATE BUDGET REPORT 2016

 FINANCIAL STATEMENTS
No
Transaction
Person in Charge
Date
information
Entry
(in rupiah)
Exit (in rupiah)
Balance (in rupiah)
1
Dues committee
Widya
10 June 2016
keel
10.000
Ari
keel
10.000
Maulana
keel
10.000
Fauzan
Keel
10.000
Asep
keel
10.000
Arif
keel
10.000
Bimo
keel
10.000
70.000
2
PDD
Asep
10 June 2016
keel
66.000
4.000
3
Dues committee
Rahma
12 June 2016
Keel
10.000
14.000
Dues committee
Dedy
13 June 2016
keel
10.000
24.000
4
Faras
13 June 2016
keel
10.000
34.000
5
Deposit Stand
Bimo
13 June 2016
keel
60.000
94.000
6
Deposit Stand
Ary
13 June 2016
Keel
330.000
424.000
7
Deposit Stand
Widya
14 June 2016
keel
10.000
434.000
8
Deposit Stand
Santoso
14 June 2016
keel
15.000
449.000
9
Deposit Stand
Bimo
15-18 June 2016
keel
120.000
569.000
10
Deposit Stand
Ari
19 June 2016
Keel
75.000
644.000
11
Deposit Stand
Bimo
20 June 2016
keel
45.000
689.000
12
Deposit Stand
Bimo
21 June 2016
keel
75.000
764.000
13
Foto Copy
Bimo
21 June 2016
Keel
8.000
746.000
14
Deposit Stand
Bimo
22 June 2016
keel
100.000
856.000
15
Deposit Stand
Ari
24 June 2016
keel
90.000
956.000
16
Deposit Stand
Bimo
24 June 2016
keel
150.000
1.096.000
17
Dues committee
Lubis
24 June 2016
keel
10.000
1.106.000
18
Consumption
Sie. Consumption
26 June 2016
Keel
600.000
506.000
19
Deposit Stand (end)
Bimo
26 June 2016
keel
225.000
731.000
20
Battery Mic
Maulana & Fauzan
26 June 2016
Keel
13.000
718.000
21
Receipt
Widya
26 June 2016
Keel
1.000
717.000
22
Foto Copy & Folder
Maulana
26 June 2016
Keel
8.800
708.200
23
Snack & Aqua
Ari & Uci
26 June 2016
Keel
97.800
610.400
24
Placard
Arif
26 June 2016
Keel
90.000
520.400
Unexpected boaya
Widya
26 June 2016
Keel
1.200
519.200
25
Dues Committee
Nadya
26 June 2016
Keel
10.000
529.200
26
Certificate
Fauzan
26 June 2016
Keel
87.000
The Total Value       :
1.418.000
885.800
442.200


Jakarta, 8 July 2016
Widya  Kesumadewi
Treasurer
APPENDIX 3
REPORT INCOMING AND OUTGOING MAIL
Number   : 10/A-1/SEA-UMY/XII/2012
Case        : Peminjaman Ruangan
Yth. head of household university Gunadarma
In Place

Assalamu ' alaikum Wr.wb Praise and Gratitude we pray Allah Almighty has bestowed His grace and guidance to us all. Prayers and greetings may remain devoted to our master, the Prophet Muhammad and his family, companions and followers until the end of time. In connection with the implementation of the Seminar will be English Debate Student Activity ( SEA ) , so with this we intend to borrow the courtroom A.R. Fakhrudin B floor 5. As for the seminar Inshallah held on: Day / Date : Wednesday, December 26, 2012 Time : 8:00 to 15:00 pm Thus we convey this letter, with the permission and cooperation we thank you. Wassalamu ' alaikum Wr.wb Jakarta, 3 June 2016

Muhammad Rizky Fauzan G.
Chairman
Bimo Satryo Wibowo
Secretary
Knowing,
Amri Rosadi
President of Student English Activity

Number   : 11/A-1/SEA-UMY/XII/2012
Case        : Permit Application
Yth. ___________________________

In Place
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb
Praise and Gratitude we pray Allah Almighty has bestowed His grace and guidance to us all .
In connection with the implementation of activities Debate Seminar " Analysis is the Right For Every People" organized by SEA in St. Louis ( Student Activity Universitas Muhammadiyah Yogyakarta English ) at :
day , date                : Wednesday, December 26, 2012
time                         : 08:00 - finished
place                       : Room Auditor  J1, 6th Floor
By this we beg permission under this name not to follow the teaching and learning activities in these hours to complete because it acts as a participant Debate Seminar .
Name / NIM :
Faculty / Department :
Courses                           :
Similarly, this letter was delivered , concern and our wish come true this permit application ucapakan thanks .
Wassalamu ' alaikum Wr . wb
Jakarta, 20 June 2016

Muhammad Rizky Fauzan G.
Chairman
Bimo Satryo Wibowo
Secretary
Knowing,
Amri Rosadi
President of Student English Activity


Number  : 12/A-1/SEA-UMY/XII/2012
Case        : Permit Application
Yth. ___________________________

In Place
Assalamu ' alaikum Wr . wb
Praise and Gratitude we pray Allah Almighty has bestowed His grace and guidance to us all .
In connection with the implementation of activities Debate Seminar " Analysis is the Right For Every People" organized by SEA UMY ( English Student Activity Gunadarma University ) on :
day , date               : Wednesday, December 26, 2012
time                         : 07:00 - finished
place                       : room auditor  J1, 6th Floor
By this we beg permission under this name not to follow the teaching and learning activities in these hours to complete because it acts as a Committee Debate Seminar .
Name / NIM :
Faculty / Department :
Courses                           :
Similarly, this letter was delivered , concern and our wish come true this permit application ucapakan thanks .
Wassalamu ' alaikum Wr . wb
                                                                                                           Jakarta , June 24, 2016
Knowing,
Amri Rosadi
President of Student English Activity

Number   : 13/A-1/SEA-UMY/XII/2012
case        : Request for cooperation

Yth. Chairman of the Board of the American Corner
 
In Case
Assalamu ' alaikum Wr . wb
Praise and Gratitude we pray Allah Almighty has bestowed His grace and guidance to us all . Prayers and greetings may remain devoted to our master, the Prophet Muhammad and his family , companions and followers until the end of time .
Debate will be implemented in connection with the Seminar Student English Activity ( SEA ) , so with this we intend to establish cooperation to the American Corner in the form Provision Stempel DIC for all participants Seminar debates and the provision of souvenirs for the participants who actively ask . The event will be held on :
day , date               : Wednesday, December 26, 2012
time                        : 8:00 to 15:30 pm.
Place                      : room auditor  J1, 6th Floor
Thus we convey this letter , with the permission and cooperation we thank.
Wassalamu ' alaikum Wr . wb
Jakarta , 23 June 2016
Muhammad Rizky Fauzan
Chairman
Bimo Satryo Wibowo
Secretary
Knowing,
Amri Rosyadi
President of Student English Activity